Jumat, 14 Juni 2013

PERSYARATAN DALAM TRANSAKSI BATUBARA



Dalam perdagangan komoditas batubara, faktor terpenting yang mengikat transaksi antara pembeli dan penjual adalah kualitas batubara, dimana spesifikasi yang disyaratkan oleh pembeli yang harus dipenuhi oleh penjual selalu tertulis dalam kontrak kesepakatan pembelian. Dibawah ini ditampilkan contoh persyaratan produk yang tercantum didalam kontrak pembelian batubara yang akan dikirimkan ke pembeli tertentu.

Gambar. 1 Spesifikasi batubara di kontrak pembelian

Kolom paling kanan dari Gambar 1 diatas adalah satuan dari kualitas - kualitas yang akan dinilai, yang besarnya tidak ditentukan secara pasti di angka tertentu. Mengapa demikian ? karena sebagaimana lumrah difahami kualitas batubara tidaklah seragam didalam satu area penggalian, bahkan di dalam lapisan yang sama sekalipun. Kondisi ini tidak lain disebabkan oleh karakteristik yang khas dari proses pembentukan batubara itu sendiri.

BASIS PENENTUAN KUALITAS

Untuk mempermudah penjelasan, dibawah ini ditampilkan hubungan antara basis analisis dikaitkan dengan keberadaan parameter yang menjadi dasar perhitungannya :

Gambar 2. Basis Analisa Batubara

Dari gambar diatas ada 5 jenis basis untuk analisis batubara yang dapat diterapkan yaitu ARB, ADB, DB, DAF dan DMMF.

1. ARB (As Received Basis)

Sebagaimana arti harfiahnya, obyek analisis ini adalah batubara yang diterima oleh pembeli seperti apa adanya, dengan demikian analisis pada basis ini juga mengikut sertakan air yang menempel pada batubara yang diakibatkan oleh hujan, proses pencucian batubara (Coal Washing), atau penyemprotan (spraying) ketika di stock pail atau saat loading, air yang menempel di batubara karena adanya perlakuan eksternal ini dikenal sebagai Free Moisture (FM).

2. ADB (Air Dried Basis)

Pada kondisi ini, Free Moisture (FM) tidak diikutkan dalam analisis batubara, secara teknisnya, uji dan analisis dilakukan dengan menggunakan sampel yang telah dikeringkan diudara terbuka, yaitu sampel ditebar tipis pada suhu ruangan laboratorium, sebelum akhirnya diuji dan dianalisis.

Nilai pada basis ini sebenarnya mengalami beberapa fluktuasi sesuai dengan kelembaban ruangan laboratorium, yang dipengaruhi oleh musim dan faktor cuaca lainnya, akan tetapi jika dilihat dalam jangka panjang dalam waktu satu tahun misalnya, maka kestabilan nilai tertentu akan didapat. Disamping itu basis uji & analisis ini sangat praktis karena perlakuan pra pengujian terhadap sampel adalah pengeringan alami sesuai suhu ruangan sehingga standar ADB ini banyak dipakai diseluruh dunia.

3. DB (Dried Basis)

Tampilan Dry Basis menunjukan bahwa hasil uji dan analisis dengan menggunakan sampel uji yang telah dikeringkan diudara terbuka seperti diatas, lalu dikonversikan perhitungannya untuk memenuhi kondisi kering.

4. DAF (Dried Ash Free)

Dry & Ash Free basis merupakan suatu kondisi asumsi dimana batubara sama sekali tidak mengandung air maupun abu, adanya tampilan dry & ash free basis menunjukan bahwa hasil analisis dan uji terhadap sampel yang telah dikeringkan diudara terbuka seperti diatas, lalu dikonversikan perhitungannya sehingga memenuhi kondisi tanpa abu & tanpa air.

5. DMMF (Dried Mineral Matter Free)

Basis DMMF dapat diartikan pula sebagai pure coal basis, yang berarti batubara diasumsikan dalam keadaan murni dan tidak mengandung air, abu dan zat mineral lainnya.

Dalam transaksi komoditas batubara, persyaratan kualitas yang umumnya tercantum dalam kontrak pembelian adalah hasil analisis proksimat, yaitu TM, IM, Ash, VM, FC kemudian ditambah dengan kalori serta sulfur, karena basis DMMF tidak pernah digunakan untuk uji dan analisis paramenter-parameter tadi, maka konversi-konversi nilai kualitas yang muncul ditulisan ini selanjutnya akan dibatasi hanya 4 basis saja yaitu ARB, ADB, DB dan DAF.

KONVERSI HASIL ANALISIS BATUBARA

Berikut ini disajikan hasil analisis terhadap salah satu sampel batubara yang berasal dari daerah Embalut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Tabel 1. Data Analisis Batubara

Dengan menggunakan data diatas, kita akan coba mengkonversinya kedalam basis-basis analisis yang lain berdasarkan perhitungan dibawah ini :

Tabel 2. Formula Konversi Analisis batubara

*Untuk DAF, kalikan DB dengan [100/(100 - A%)], A dalam ADB.

Berdasarkan konversi perhitungan diatas, maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Konversi Batubara

*Angka dalam huruf tebal adalah angka asli

Untuk Kalori akan dibahas lebih lanjut, karena parameter ini sangat vital dalam transaksi batubara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar